Emilia Contessa Wafat, Kariernya Cemerlang di Dekade 1970-an
pratamedia.com – Emilia Contessa, penyanyi kawakan asal Banyuwangi, Jawa Timur, meninggal dunia pada Senin kemarin 27 Januari 2025 pada pukul 18.00 WIB di kota kelahirannya itu. Almarhumah meninggal dunia di usia 67 tahun.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Emilia diketahui dirawat secara insentif di RSUD Blambangan Banyuwangi. Menurut keterangan, Emilia menderita penyakit diabetes yang kian memburuk sebelum mendiang menutup mata untuk selamanya.
Karier Emilia Contessa di Periode 1970-an
Emilia Contessa diketahui merupakan penyanyi legendaris Indonesia. Namanya melambung ke puncak karier pada tahun 1970-an.
Di masa keemasannya itu, Emilia menampilkan lagu-lagu hits seperti “Layu Sebelum Berkembang”, “Flamboyan”, “Bunga Mawar”, “Penasaran”, “Angin Malam”, dan lainnya.
Karena popularitasnya di industri hiburan domestik melejit, nama Emilia kian terdengar ke negeri seberang. Alhasil, pada tahun 1975, Majalah Asia Week memberi julukan kepada Emilia. Majalah tersebut menyebut Emilia sebagai “Singa Panggung Asia”.
Tidak hanya harum di Asia, nama Emilia juga kian mentereng ke belahan benua lain. Ia disebut pernah tampil di Eropa dan Amerika Serikat. Surat kabar The New York Times bahkan sempat menyebutnya sebagai salah satu penyanyi terpopuler di dunia kala itu.
Satu Tahun Tinggal di Singapura
Emilia Contessa sempat bermukim selama satu tahun di negara tetangga, Singapura, pada dekade 1970-an silam. Hal itu ia lakukan di awal kariernya, atau sebelum namanya melejit di dalam negeri.
Usut punya usut, seorang pencari bakat bernama Lee Kuan Yew dari Philips Singapura mengajak Emilia untuk berkunjung ke sana. Tujuannya adalah agar Emilia segera masuk dapur rekaman.
Selama proses rekaman berlangsung, Emilia mau tidak mau harus tinggal di negara tersebut. Alhasil, ia tinggal di Singapura selama satu tahun. Selama merantau ke negeri seberang itu, ia ditemani oleh ibunya.
Emilia Contessa Sempat Terjun ke Politik
Usai mengukir nama besar dalam sejarah belantika musik Indonesia, Emilia sempat mencari peruntungan di dunia politik. Sayangnya, karier Emilia di dunia politik tidak secemerlang prestasinya di bidang musik.
Emilia pernah mencalonkan diri menjadi calon bupati Banyuwangi pada 2010 silam. Ia berpasangan dengan Achmad Zainuri Ghazali. Namun, pasangan Emilia-Ghazali gagal merengkuh kemenangan dalam kontestasi pilkada tersebut.
Meski begitu, Emilia tidak mudah menyerah. Ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk Jawa Timur pada 2014. Namun, kesuksesannya pada 2014 itu tidak terulang lima dan sepuluh tahun kemudian.
Pada 2019 dan 2024 lalu, Emilia mendaftarkan diri untuk mendapat kursi di Senayan, kali ini untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), melalui Partai Perindo. Namun ia gagal merebut kursi lembaga legislatif tersebut.
Wafat karena Riwayat Diabetes
Adik bungsu Emilia, Dino Rosano, mengatakan kepada awak media bahwa penyakit yang diderita oleh mendiang adalah diabetes. Ia mengatakan bahwa menuju saat-saat terakhirnya, penyakit diabetes yang diderita Emilia kian memburuk.
“Jadi almarhumah memang punya [penyakit] diabetes, dan dari hasil pemeriksaan tim dokter, diabetesnya naik terus mulai dari 400, 450, 500 sampai [drop],” ujar Dino, seperti dikutip Antara, Selasa (28/1/2025).