Gaya HidupUncategorised

Apa Itu Carok? Tradisi Madura untuk Selesaikan Konflik

Celurit digunakan untuk carok. (Shutterstock/Stillife Craft)

pratamedia.com – Carok sedang ramai diperbincangkan di jagad X, atau sebelumnya bernama Twitter. Pada akun @jogjamfs, terlihat ada surat terbuka dari Keluarga Madura Yogyakarta yang ditujukan kepada tokoh etnis Papua di Yogyakarta.

Usut punya usut, pihak Keluarga Madura Yogyakarta menyatakan keberatan karena terdapat dugaan pemukulan dan perusakan tempat usaha yang dilakukan oleh oknum etnis Papua kepada para pemilik warung kelontong Madura.

Pihak Keluarga Madura Yogyakarta melayangkan surat kepada tokoh etnis Papua dengan harapan ada solusi penyelesaian konflik yang disebut sudah terjadi puluhan kali. Diharapkan, solusi tersebut juga bergaransi agar Keluarga Madura Yogyakarta tidak merasakan keresahan lagi.

Namun, jika terdapat jalan buntu dalam menemukan solusi, pihak Keluarga Madura Yogyakarta mengusulkan satu solusi melalui jalur kekerasan, yaitu carok. Ini merupakan tantangan kepada orang-orang etnis Papua di Yogyakarta.

“Jika saudara tidak memberikan solusi jaminan yang bergaransi bagi kami untuk tidak melakukan lagi gangguan terhadap masyarakat MADURA di Yogyakarta. Maka kami menantang saudara untuk CAROK terbuka antara etnis PAPUA di Yogyakarta dan etnis MADURA di Yogyakarta, silahkan saudara tentukan tempat, jam dan tanggalnya kami akan ikut ketentuan dari saudara,” begitu bunyi salah satu penggalan isi surat tersebut, dikutip Minggu (9/2/2025).

Apa Itu Carok?

Mengutip sebuah studi berjudul Tradisi Carok pada Masyarakat Adat Madura yang ditulis oleh Krishna Henry Arianto dari Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Jakarta, carok merupakan alternatif penyelesaian sebuah sengketa di klutur masyarakat Madura.

“Penyelesaian tersebut merupakan penyelesaian dengan menggunakan jalur kekerasaan. Penyelesaian dengan jalan kekerasaan ini sering kali menutup kemungkinan penyelesaian sengketa secara damai,” begitu bunyi studi tersebut.

Selain itu, carok juga bisa disebut sebagai metode pembelaan terhadap diri sendiri. Tujuannya adalah agar diri bisa melawan ketika diinjak-injak oleh orang lain. Biasanya perlawanan ini muncul ketika berkaitan dengan harta, tahta, dan wanita.

Carok dan Martabat

Tradisi carok erat kaitannya dengan martabat seseorang. Martabat seseorang yang biasanya terdapat pada harta, tahta, dan wanita, akan dibela habis-habisan ketika disenggol orang lain. Begitu juga dalam tradisi carok.

Untuk memulihkan martabat, seorang Madura yang merasa terancam harga dirinya akan menantang lawannya menyelsaikan persoalan melalui carok. Biasanya, perlawanan ini mendapat dukungan sosial dari sesama masyarakat Madura.

Apabila seseorang tersebut sukses menyudahi perlawanan lawannya hingga meninggal, maka ia akan merasakan kepuasan tersendiri. Ia akan merasa lega, puas, dan bangga.

Senjata yang Digunakan untuk Carok

Senjata yang digunakan oleh seorang Madura yang menantang untuk melakukan carok biasanya berbentuk celurit. Celurit merupakan senjata tradisional asal Madura berbahan dasar besi yang berbentuk melengkung seperti bulan sabit.

Celurit memiliki pegangan untuk dipegang oleh pemiliknya. Pegangan ini biasanya terbuat dari kayu. Jenis-jenis kayu yang biasa dibuat untuk celurit meliputi kayu kembang, kayu stingi, dan kayu jambu klutuk.

Pada ujung pegangan kayu tersebut, biasanya pemilik celurit akan melengkapinya dengan tali. Tujuannya adalah agar celurit tersebut bisa digantungkan ketika sedang tidak digunakan.

Ketika seseorang bepergian membawa celurit, biasanya bilah besi yang melengkung itu dimasukkan ke kantong atau sarung celurit. Kantong atau sarung ini biasanya terbuat dari kulit hewan kerbau atau sapi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *