Onana, Lulusan La Masia yang Gagal?
pratamedia.com – Nama Andre Onana, lulusan La Masia, kembali menjadi perbincangan usai tampil buruk saat menghadapi Olympique Lyonnais di leg pertama perempatfinal Liga Europa dinihari tadi. Kemenangan yang hampir direngkuh oleh Setan Merah terkubur dalam-dalam akibat kesalahannya.
Bertandang ke markas Lyon, Man United sebenarnya sudah hampir menang usai Joshua Zirkzee melesakkan bola ke gawang lawan pada menit ke-88. Namun di masa injury time, tepatnya pada menit 90+5, terjadi kemelut di muka gawang MU.
Onana gagal menangkap dengan erat tendangan yang dilesakkan ke arahnya. Rayan Cherki yang berdiri tepat di hadapannya, dengan mudah menyepak bola muntahan tersebut ke gawang Onana. Skor menjadi imbang 2-2.
Andre Onana Lulusan La Masia
Onana mengawali karier sepak bolanya di negara asalnya, Kamerun. Ia bergabung dengan sekolah sepak bola (SSB) yang dibentuk oleh legenda Barcelona, Samuel Eto’o, di negara tersebut. Setelah itu ia merantau ke Eropa.
Di Benua Biru, ia bergabung dengan salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia, yakni La Masia di Barcelona, Spanyol. Di akademi yang melahirkan mega bintang sekaliber Lionel Messi itu, Onana belajar sepak bola selama lima tahun, dari 2010 hingga 2015.
Dari La Masia, karier profesional Onana dimulai. Ia merumput bersama klub Belanda, Jong Ajax, pada tahun 2015. Namun, baru pada musim 2016/2017 ia dipromosikan ke tim utama dan menjadi kiper inti Ajax Amsterdam. Ia menjadi kiper andalan yang tidak tergantikan di klub tersebut.
Ia membela Ajax hingga tahun 2022 sebelum berpindah ke klub Italia, Inter Milan. Di La Beneamata, ia hanya merumput semusim, dan menjalani sebanyak 24 pertandingan. Pada musim 2023/2024, ia hijrah ke Manchester United dan menjadi kiper andalan Setan Merah hingga kini.
Produk Gagal?
Seperti diketahui, La Masia menjadi salah satu akademi sepak bola yang paling banyak menelurkan pemain hebat dalam beberapa dekade terakhir. Barcelona hampir tak pernah absen mempromosikan lulusannya ke tim utama setiap musim.
Sebut saja beberapa nama besar seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets, Jordi Alba, Carles Puyol, Gerard Pique, Pedro Rodriguez, Thiago Alcantara, hingga Cesc Fabregas.
Seolah tak puas dengan nama-nama beken di masa kejayaan Barcelona lebih dari satu dekade lalu, kini The Catalans punya regenerasi yang tak kalah cemerlang. Ada nama Lamine Yamal, Fermin Lopez, Marc Casado, Gavi, Alejandro Balde, hingga Pau Cubarsi.
Namun, kemunculan nama Andre Onana ke dalam kesadaran publik memunculkan semacam anomali. Jika Messi dan Yamal terus-menerus menuai sanjungan publik sepak bola, Onana justru malah mendapatkan cemoohan. Cemoohan itu tak hanya datang dari penggemar sepak bola secara umum, tetapi juga dari fans MU sendiri.
Dengan fenomena kehadiran Onana, lulusan La Masia semacam menunjukkan sebuah spektrum. Ada nama Lionel Messi, salah satu pemain terbaik sepanjang masa, dan pemenang Piala Dunia 2022, di satu ujung spektrum. Lalu ada Onana yang bahkan kemampuannya diragukan oleh para penggemar di ujung yang lain.
Atau La Masia Jarang Produksi Kiper Hebat?
Dari nama-nama yang disebut di atas, Anda mungkin juga berkesimpulan bahwa lulusan La Masia kebanyakan merupakan pemain outfield player atau non-kiper. Hampir jarang muncul nama kiper yang luar biasa hebat dari akademi ini.
Victor Valdes barangkali merupakan satu nama yang muncul sebagai kiper lulusan La Masia yang bisa diperhitungkan. Namun, semasa kariernya, ia juga kalah saing dengan Iker Casillas sebagai kiper tim utama Spanyol.
Nama lain yang muncul adalah Jose Manuel Reina alias Pepe Reina. Ia bisa dibilang memiliki karier sepak bola yang cukup baik. Ia malang melintang mulai dari Barcelona, Villarreal, Liverpool, Bayern Muncehn, Napoli, AC Milan, Lazio, hingga kini bermain di Como. Namun, di level tim nasional ia juga masih kalah saing dengan Casillas.
Di Barcelona sendiri saat ini, ada nama Inaki Pena. Ia sempat dipercaya penuh oleh pelatih Hansi Flick di awal-awal musim 2024/2025. Namun, seiring berjalannya waktu, ia tersingkir dari posisinya karena kalah saing dengan kiper asal Polandia, Wojciech Szczesny.
Begitu pula Andre Onana. Meski selalu dipercaya sebagai kiper utama The Red Devils dari masa kepelatihan Erik ten Hag hingga Ruben Amorim sekarang, beberapa kesalahan fatalnya masih menghantui para penggemar. Blunder-blundernya memicu munculnya cemoohan fans, dan merugikan Manchester United di laga-laga krusial.