Trivia

South Ossetia Negara Mana? Siap Didatangi Film Jumbo

pratamedia.com – Film animasi Jumbo akan segera mewarnai layar lebar internasional. Salah satu negara yang akan dituju adalah South Ossetia. South Ossetia negara mana? Simak artikel ini sampai akhir untuk mengetahui fakta-fakta negara tersebut.

Jumbo, sebuah film animasi yang disutradarai Ryan Adriandhy, sukses besar. Hingga artikel ini ditulis, film tersebut sudah ditonotn oleh 4 juta orang sejak rilis pertama kali pada 31 Maret 2025 lalu.

Karena itu, pihak penggarap film menginginkan audiens yang lebih luas. Ada rencana menayangkan ini di luar Indonesia. Direncanakan film ini akan tayang di Mongolia, Moldova, Ukraina, Belarusia, Rusia, Brunei, Singapura, hingga Malaysia.

Selain itu, film ini juga direncanakan akan tayang di Abkhazia, Turki, Lithuania, Latvia, Estonia, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kazakhstan, Georgia, Azerbaijan, dan Armenia. Namun ada satu nama negara tujuan yang belum begitu familiar, yaitu South Ossetia.

South Ossetia Negara Mana?

Menurut Britannica, South Ossetia atau Ossetia Selatan merupakan republik otonom di wilayah negara Georgia. Wilayah ini disebut mendeklarasikan kemerdekaan dari Georgia pada tahun 2008 silam. Hanya Rusia yang mengakui kemerdekaannya.

Negara ini berada di lereng pegunungan Kaukasus Besar bagian selatan. Sebanyak dua per tiga dari total 53.000 populasinya (data tahun 2016) merupakan orang beretnis Ossete. Orang-orang ini menggunakan bahasa Iran timur untuk percakapan sehari-hari.

Ibu kotanya adalah Tskhinvali. Karena kemerdekaannya hanya diakui oleh Rusia, maka pihak otoritas dan masyarakat Georgia merujuk pada negara ini dengan nama khusus. Nama khusus yang dimaksud adalah “wilayah Tskhinvali”.

Kehidupan di South Ossetia

Wlayah negara ini dibelah oleh sungai yang dimanfaatkan untuk sumber energi hidroelektrik. Mayoritas wilayahnya berada di ketinggian 1.000 mdpl. Hanya sekitar sepersepuluh area negara ini terbilang subur.

Oleh karena itu, orang-orang South Ossetia membangun irigasi. Irigasi ini digunakan untuk mengaliri air ke perkebunan. Produksi perkebunan dari negara ini adalah gandum, buah-buahan, dan tanaman anggur (wine).

Meski begitu, South Ossetia juga disebut memiliki kekayaan hutan yang melimpah. Otoritas setempat mengeksploitasinya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Di bagian lereng-lereng gunung, hewan kambing dikembangbiakkan.

Konflik dengan Georgia

Aktivitas ekonomi South Ossetia sekilas memang tidak begitu menggairahkan. Namun, hal itu bisa terjadi karena alasan konflik berlarut dengan Georgia. Selain itu, negara ini juga lebih banyak menyelundupkan produk ke Rusia.

Konflik dimulai pada dekade 1980-an. Gerakan separatis mulai muncul di wilayah ini. Pada mulanya, negara ini mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Soviet pada 1991. Namun begitu merdeka, etnis Oessete dan Georgia malah saling sikut. Alhasil, ribuan orang kabur ke South Ossetia.

Lalu, pada tahun 1993, South Ossetia menelurkan sebuah aturan konstitusi di mana negara tersebut berbentuk republik. Tiga tahun kemudian, negara ini memilih presiden meski kemerdekaannya tidak diakui secara internasional.

Seiring berjalannya waktu hingga memasuki tahun 2000-an, konflik antara Georgia dan South Ossetia tidak kunjung berkesudahan. Pada Agustus 2008, konflik antara keduanya kembali memanas. Prajurit Georgia bertarung dengan separatis South Ossetia yang dibantu tentara Rusia.

Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, tentara Rusia mengambil alih kontrol ibu kota South Ossetia, Tskhinvali. Akhirnya Georgia harus berhadapan langsung dengan Rusia. Alhasil, kedua negara ini berunding untuk melakukan gencatan senjata yang dimediasi oleh Perancis.

Dalam kesepakatan gencatan senjata itu, tentara Rusia diminta mundur. Namun Rusia menolak, dan ketegangan tetap berlanjut di negara itu. Rusia mengakui kemerdekaan South Ossetia, tetapi hal itu mendapatkan kritik dari dunia internasional dan tentunya Georgia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *