Trivia

Barbodes klapanunggalensis: Spesies Ikan Buta Baru dari Bogor

pratamedia.com – Belum lama ini, heboh muncul sebuah publikasi di situs jurnal ZooKeys mengenai temuan spesies ikan baru yang ditemukan di wilayah Bogor, Jawa Barat. Spesies yang dimaksud ialah Barbodes klapanunggalensis.

Publikasi tersebut terbit di ZooKeys pada 24 Februari 2025. Meski begitu, publikasi tersebut telah melalui perjalanan panjang yang ditempuh oleh lima peneliti. Kelimanya adalah Kunto Wibowo, M. Iqbal Willyanto, Anik Budhi Dharmayanthi, Cahyo Rahmadi, dan Daniel Natanael Lumbantobing.

Mereka adalah tim ahli gabungan dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Indonesian Speleological Society (ISS), dan Yayasan Species Obscura Indonesia.

Kronologi Penemuan Spesies Baru

Mulanya, para peneliti ini berkunjung ke Gua Cisodong 1, Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat pada tahun 2020. Lalu di kedalaman gua, para peneliti ini menemukan sesuatu yang menarik dari kolam dangkal yang ada di sana.

Mereka menemukan ikan mirip wader buta alias tanpa mata, lalu mereka mendokumentasikannya. Dua tahun kemudian, mereka kembali ke gua tersebut untuk menarik dua spesimen ikan tersebut untuk dikaji lebih lanjut.

Setelah itu, dari hasil studi mereka, kelompok peneliti ini baru menyadari bahwa mereka rupanya berhadapan dengan spesies ikan baru yang kemudian dinamai Barbodes klapanunggalensis.

Mengenal Barbodes klapanunggalensis

Barbodes klapanunggalensis resmi menjadi nama ikan tersebut. Ikan ini juga punya nama lain, yakni wader gua buta Klapanunggal. Nama Klapanunggal tercantum dalam nama spesies tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap wilayah tersebut.

Tubuhnya bersisik, dan bisa tumbuh maksimal hingga 3 inch. Kepalanya memiliki moncong yang berbentuk bulat. Di bagian wajah, terdapat beberapa sungut yang mirip kumis di sekitar mulut.

“Selain itu, ikan ini memiliki sirip dada dan sirip perut yang relatif panjang, serta sisik aksial yang terletak di belakang sirip perut pendek dengan ujung membulat,” kata Kunto Wibowo, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN.

Warna Khas Keperakan

Ikan tersebut merupakan ikan air tawar berukuran kecil yang juga lazim ditemukan di sungai atau danau. Secara penampakan tubuh, ikan ini mirip ikan wader perak.

Warna perak lazim ditemui pada hewan-hewan yang tinggal di dekat gua. Hal itu disebabkan oleh ketiadaan pigmen pada kulit hewan-hewan gua ini. Sebabnya adalah karena mereka hidup dalam kegelapan yang abadi di dalam gua.

“Tubuhnya tidak memiliki pigmen hitam [melanofor], sehingga terlihat putih keperakan dengan sirip yang transparan,” kata Kunto.

Habitat di Kedalaman Gua

Ikan ini mendiami kolam-kolam di dalam gua yang berlokasi sekitar 27-51 meter di bawah permukaan tanah. Kolam-kolam tersebut berair jernih, berpartikel tanah liat halus, dan terhubung ke sistem sungai bawah tanah yang bersifat musiman.

“Spesies ini telah menunjukkan karakter morfologi yang sangat teradaptasi pada habitat gua yang gelap dan terisolasi,” kata Kunto.

Dari sisi perilaku, ikan ini cenderung tenang di dalam air. Namun, mereka mulai bergerak aktif ketika ada gangguan dalam air. Ketenangan Barbodes klapanunggalensis menjadi bukti bahwa ia terbiasa hidup di kolam gua yang minim gangguan.

Baru Ditemukan, tapi Statusnya Terancam

Meski baru ditemukan, ikan barbodes klapanunggalensis dianggap memenuhi kriteria spesies terancam. Hal itu karena populasinya yang kecil, khabitat yang khas, dan distribusi spesies yang terbatas.

Selain itu, terdapat juga potensi ancaman tinggi dari aktivitas industri ekstraktif di wilayah tersebut. Seperti diketahui, Gua Cisodong 1 terletak di dekat kawasan karst seluas 66 kilometer persegi Klapanunggal.

Distribusi spesies ikan tersebut jelas masih terbatas karena ikan tersebut sejauh ini baru ditemukan di wilayah Klapanunggal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *