Kesehatan

Cara Mengelola Kemarahan Online, Demi Hidup Lebih Zen

pratamedia.com – Berita-berita buruk yang kerap muncul di linimasa media sosial kerap membuat seseorang marah. Namun, ada cara mengelola kemarahan online tertentu supaya tidak selamanya emosi buruk mengendalikan kita.

Dunia medis sudah lama memperingatkan dampak buruk kemarahan bagi tubuh. Marah-marah bisa berdampak buruk secara fisik maupun psikis. Jika berlangsung dalam waktu lama, kondisi tersebut akan merugikan seseorang.

Dari segi fisik, kemarahan bisa meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Selain itu, dalam jangka waktu lama dan ketika kondisinya makin buruk, seseorang bisa menderita serangan jantung dan stroke akibat marah-marah.

Sementara dari sisi mental, kemarahan bisa menyebabkan risiko gangguan kecemasan (anxiety) dan depresi. Selain itu, kemarahan juga bisa membuat seseorang kesulitan tidur atau insomnia. Kondisi tersebut akan mengganggu siklus kehidupan sehari-hari.

Cara Mengelola Kemarahan Online: Reaktif atau Proaktif

Motivator asal Australia, Johnny Shannon, punya perspektif tersendiri dalam mengelola kemarahan. Menurutnya, seseorang bisa memilih bagaimana cara marah ketika dihadapkan pada situasi tertentu, yakni reaktif atau proaktif.

Menurut Johnny, orang yang reaktif berarti orang tersebut bereaksi terhadap situasi. Dengan kata lain, emosi orang tersebut didikte oleh seseorang atau sesuatu yang terjadi di luar dirinya.

Sementara, orang yang proaktif terhadap situasi yang bisa memicu kemarahan bisa mengontrol emosinya sendiri. Menurutnya, orang proaktif akan memahami dulu situasi sambil menahan dulu bagaimana harus bereaksi.

Namun, Johnny juga mengingatkan bahwa orang yang proaktif bukan berarti tidak memiliki kepekaan emosional, atau tidak peduli pada situasi tertentu. Ia hanya menahan diri sambil menimbang-nimbang apakah situasi tersebut harus direspons atau tidak.

Ketik, tapi Jangan Kirim

Cara lain yang direkomendasikan oleh Johnny adalah Anda diperbolehkan mengetik sumpah serapah kepada seseorang secara online, tetapi jangan dikirim. Anda bisa ketik kata-kata kasar dan jorok sekalipun, tapi ujung-ujungnya hapus saja.

Meski kemarahan Anda itu tidak sampai kepada orang yang ditargetkan, menurut Johnny, setidaknya Anda sudah menuangkan kemarahan Anda melalui tulisan atau ketikan. Ini merupakan cara klasik untuk menumpahkan dan  mengelola emosi.

Johnny menyebut tindakan tersebut sebagai sesuatu yang therapeutic.

Jalankan Metode H.A.L.T

Tips lain yang ditawarkan oleh Johhny adalah metode H.A.L.T. Empat huruf tersebut merupakan akronim untuk Hunger, Angry, Lonely, dan Tired. Menurutnya, metode ini terbilang cukup ampuh untuk mengelola kemarahan online.

Menurut dia, ketika Anda hendak marah-marah di internet, Anda harus bertanya-tanya dulu kepada diri sendiri mengenai empat unsur di atas:

  • Hungry: “Apakah saya marah-marah karena berada dalam kondisi lapar? Dan apakah kondisi tersebut menutupi penilaian objektif saya terhadap sesuatu?”
  • Angry: “Apakah kemarahan saya membuat saya cenderung menggunakan cara pandang yang sesat dalam menilai sesuatu?”
  • Lonely: “Apakah saya berada dalam kondisi kesepian? Dan apakah kondisi tersebut turut memanipulasi emosi saya?”
  • Tired: “Apakah saya sedang berada dalam kondisi kelelahan? Dan apakah kelelahan tersebut merenggut apa yang sebenarnya ingin saya ucapkan?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *