Dire Wolf: Punah 10.000 Tahun Lalu, Hidup Lagi Berkat Ilmuwan
pratamedia.com – Dire wolf merupakan jenis serigala buas yang sudah punah sekitar 10.000 tahun lalu. Namun, baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari Colossal Biosciences sukses “menghidupkannya” kembali.
Colossal Biosciences, perusahaan bioteknologi dan rekayasa genetika Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 2021, mengumumkan hasil proyek mereka pada 8 April 2025. Disebutkan bahwa para ilmuwan tersebut berhasil mengkloning dan menyunting gen berdasarkan dua sampel kuno DNA serigala buas itu.
Hasilnya, terlahirlah tiga anak serigala buas yang lucu dan imut. Ketiga anak serigala tersebut terdiri dari dua jantan dan satu betina. Kedua jantan bernama Romulus dan Remus yang kini berusia enam bulan, sementara yang betina dinamai Khaleesi berusia dua bulan.
Cara Menghidupkan Kembali Dire Wolf
Sebagai langkah awal, para ilmuwan tersebut menganalisis genom serigala buas terlebih dulu. Sampel genom tersebut mereka ambil dari gigi serigala buas 13.000 tahun lalu, dan tengkorak serigala buas purba 72.000 tahun lalu.
Setelah itu, mereka membandingkan genom yang mereka ambil dengan genom serigala abu-abu yang kini masih hidup.
Kemudian, para ilmuwan tersebut memanen sel progenitor endotel atau EPC yang membentuk lapisan pembuluh darah. Sel tersebut diperoleh dari aliran darah serigala abu-abu yang masih hidup.
Lalu, para ilmuwan tersebut mengedit 14 gen dalam nukleusnya. Tujuannya adalah agar bisa mengekspresikan 20 sifat serigala buas zaman purba.
Namun proses tersebut diakui tidak mudah oleh para ilmuwan. Serigala buas punya tiga gen dengan kode yang memungkinkan warna bulunya menjadi terang. Namun, pada serigala abu-abu kode gen tersebut bisa menyebabkan ketulian dan kebutaan.
Alhasil, para ilmuwan mencari jalan alternatif. Mereka kemudian merekayasa dua gen lain dengan tujuan menghentikan pigmentasi hitam dan merah. Dengan demikian, warna terang khas serigala buas bisa muncul tanpa menyebabkan kerusakan pada genom serigala abu-abu yang diedit.
Setelah itu, inti sel yang sudah diedit diekstraksi, dan dimasukkan ke dalam sel telur serigala abu-abu yang inti selnya sudah dilucuti. Kemudian, sel telur tersebut dibiarkan tumbuh hingga menjadi embrio.
Sebanyak 45 embrio dipindahkan ke rahim dua anjing campuran domestik sebagai ibu pengganti (surrogate mother). Satu embrio pada setiap ibu pengganti berhasil berkembang. Setelah hamil selama 65 hari, anjing campuran tersebut sukses melahirkan Romulus dan Remus.
Hal yang sama dilakukan kepada ibu pengganti ketiga. Hasilnya, lahirlah dire wolf betina yang bernama Khaleesi.
Kelahiran ketiganya dilakukan secara caesar terjadwal. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir cedera selama masa kelahiran.
Para ilmuwan pun mengeklaim bahwa tidak ada anjing pengganti yang mengalami keguguran atau lahir mati selama proses ini.
Ciri-ciri Khas Dire Wolf
Para ilmuwan itu menemukan sebanyak 20 perbedaan dalam 14 gen yang menunjukkan karakteristik khas serigala buas. Karakteristik tersebut meliputi ukuran tubuh yang lebih besar hingga bulu yang berwarna putih.
Selain itu, ciri-ciri lainnya termasuk ukuran kepala yang lebih lebar, gigi yang lebih besar, bahu lebi kuat, dan kaki lebih berotot. Terlebih lagi, ilmuwan juga menemukan bahwa dari gen tersebut, dire wolf mempunyai vokalisasi suara yang khas, terutama lolongan dan rengekannya.
Habitat Dire Wolf
Lebih dari 10.000 tahun lalu, dire wolf menjelajahi daratan benua Amerika. Cakupannya mulai dari negara Venezuela di Amerika Sealtan, hingga ke ujung utara, yakni Kanada. Namun, sejak 10.000 tahun ke belakang, keberadaannya tak terlihat atau tercatat lagi. Ia kemudian dideklarasikan punah.
Kala itu, Bumi sedang masuk era Zaman Es (Ice Age). Dire wolf punah karena mangsanya juga ikut punah karena kesulitan beradaptasi dengan iklim saat itu. Serigala buas ini biasa memakan mamut dan bison. Ketika hewan-hewan besar ini punah, dire wolf juga turut punah karena ketersediaan makanan menipis.
Apa Selanjutnya setelah Dire Wolf
Perusahaan Colossal Bioscience, yang mempekerjakan sebanyak 130 ilmuwan, berencana tidak akan berhenti pada proyek dire wolf ini. Mereka punya rencana menghidupkan kembali sejumlah hewan lain yang sudah dinyatakan punah.
Proyek terdekat adalah menghidupkan kembali mamut berbulu pada tahun 2028 mendatang. Mereka akan merekayasa inti sel hidup gajah Asia. Gajah Asia merupakan kerabat terdekat mamut berbulu yang masih hidup.
Selain mamut berbulu, Colossal Bioscience juga berencana untuk menghidupkan kembali burung yang sudah punah, yaitu burung dodo. Di samping itu, mereka juga berencana menghidupkan kembali harimau Tasmania.