Mengapa Jarang Ada Rumput Liar di Sekitar Hutan Pinus?
pratamedia.com – Mengapa jarang ada rumput liar di sekitar hutan pinus? Jika sering bepergian atau berwisata ke hutan pinus, mungkin Anda akan menemui kondisi ini. Udara yang sejuk dan suasana hening menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi hutan-hutan ini.
Pohon-pohon pinus biasanya menjulang tinggi. Ia tumbuh dengan cara mengikuti arah sinar matahari. Itu karena pohon pinus lebih banyak membutuhkan cahaya matahari ketimbang air untuk tumbuh sempurna.
Saat musim kemarau, pohon pinus biasanya meranggas. Meranggas adalah aktivitas pohon untuk menggugurkan daunnya. Hal ini dilakukan pohon pinus dengan tujuan untuk mengurangi penguapan.
Mengapa Jarang Ada Rumput Liar di Sekitar Hutan Pinus?
Pohon pinus menghasilkan resin. Resin merupakan getah berwarna kuning kecoklatan yang mengeras di batang pohon pinus. Getah ini berperan sebagai herbisida. Kemudian, herbisida ini bermanfaat bagi pohon pinus untuk mengusir rumput liar di sekitarnya.
Mengapa pohon pinus perlu mengusir rumput liar? Hal itu karena pohon pinus dan rumput liar saling adu sikut untuk memperoleh air dan mineral dari tanah. Dengan terusirnya rumput liar, pohon pinus jadi sekaan bisa memonopoli sumber air dan mineral dari dalam tanah.
Pohon pinus membutuhkan sumber air dan mineral yang cukup banyak untuk bertumbuh optimal. Hal itu karena pohon ini berpostur tinggi.
Fungsi Resin selain untuk Mengusir Rumput Liar di Hutan Pinus
Selain berguna untuk kebutuhan bertahan hidup pinus, getah atau resin pinus juga bisa dijadikan bahan olahan. Getah pohon pinus merkusii Jungh. et de Vriesse yang berasal dari Tapanuli Tengah, misalnya, bisa diolah menjadi gondorukem dan terpentin.
Dua oalahan tersebut amat berguna sebagai bahan baku berbagai industri. Gondorukem bisa menjadi bahan dasar cat, lem, sabun, tinta, pelapis kertas, politer, hingga pernis.
Sementara itu, terpentin bisa berguna untuk industri komestik, farmasi, cat, antiseptik, kamper, pernis, hingga balsam.
Kayu Pinus untuk Perabotan Rumah
Selain getahnya, tentu saja kayu pinus juga bermanfaat bagi manusia. Banyak perabotan rumah yang berbahan dasar kayu pinus. Kayu pinus bisa menjadi bahan dasar furniture di rumah Anda.
Di samping itu, kayu pinus juga bisa menjadi bahan dasar konstruksi ringan, korek api, hingga sumpit. Kemudian, bahan baku tiang listrik, kayu lapis, kertas, hingga mainan anak-anak pun bisa berasal dari kayu pinus.
Pohon Pinus Cocok untuk Reboisasi
Pohon pinus menjadi salah satu tumbuhan yang cocok untuk reboisasi hutan. Hal itu karena pinus tergolong tanaman yang cepat tumbuh. Salah satu jenis pinus yang cepat tumbuh adalah pinus Radiata.
Terdapat sekitar 20 spesies pinus yang tersebar di dunia. Secara umum, pohon pinus membutuhkan waktu sekitar 20-30 tahun untuk tumbuh dengan ketinggian 10-20 meter. Untuk mencapai ketinggian yang lebih lagi, mereka membutuhkan waktu hingga 50-100 tahun.
Selain itu, pohon pinus juga disebut mudah beradaptasi dengan lingkungan. Ia tidak memerlukan syarat khusus untuk tumbuh. Dengan tumbuhnya pinus, bencana-bencana alam seperti longsor dan banjir bisa teratasi. Itu karena pinus bisa mencegah erosi tanah di daerah pegunungan dan lereng.
Mengapa Banyak Wisata Pohon Pinus?
Selain getah dan kayunya yang sangat berguna bagi kebutuhan industri dan rumah tangga, eksistensi pohon pinus di alam juga amat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Dengan postur tingginya, pinus menjadi semacam kanopi alami.
Kanopi alami tersebut bisa menolong manusia untuk berteduh dari teriknya sinar matahari ataupun guyuran hujan.
Selain kegunaan praktikal tersebut, hutan pinus juga menawarkan pemandangan yang estetik. Bagi pelancong yang sehari-hari sibuk dengan pohon beton di kota-kota besar, pemandangan semacam ini bisa menjadi objek untuk cuci mata.
Wisata pohon pinus kian waktu kian menjamur. Ada kebutuhan penyembuhan kondisi mental (healing) dan kebutuhan eksistensi di media sosial yang perlu dipenuhi kalangan milenial dan Gen Z. Wisata pohon pinus makin populer dengan budaya swafoto di media sosial.