Gaya Hidup

Tata Cara Ziarah Kubur saat Momen Idulfitri

pratamedia.com – Idulfitri selalu menjadi momen berkumpul bersama keluarga setelah setahun berpisah karena kesibukan masing-masing. Kesempatan ini juga kerap dimanfaatkan untuk ziarah kubur kepada anggota keluarga yang sudah wafat. Meski begitu, terdapat tata cara ziarah kubur yang harus diperhatikan.

Momen ziarah ini juga kerap dianggap sebagai momen “berkumpul” kembali dengan anggota keluarga besar yang sudah meinggal dunia. Saat berziarah, orang-orang mengirimkan doa agar ahli kubur diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan.

Hal seperti ini hampir dilakukan keluarga muslim setiap tahunnya, tak terkecuali pada Idulfitri 2025 atau Syawal 1446 Hijriah. Itulah mengapa orang-orang mudik ke kampung halaman. Selain untuk berkumpul dengan keluarga besar, juga untuk berkunjung ke makam leluhur.

Berikut adalah tata cara ziarah kubur yang perlu diperhatikan ketika seseorang ingin berkunjung ke makam untuk berziarah pada momen Idulfitri merujuk pada sumber dari Muhammadiyah.

Tata Cara Ziarah Kubur Pertama: Luruskan Niat

Pertama, meluruskan niat berziarah. Secara umum, niat memang merupakan bagian terpenting dalam perbuatan manusia. Baik atau buruknya sebuah perbuatan bergantung pada niat dalam hati.

Terdapat sebuah hadist Nabi mengenai niat berziarah kubur, yang artinya: “Diriwayatkan dari ‘Alqamah ibn Waqas al-Laitsy ia berkata: saya telah mendengar Umar bin Khattab ra sedang di atas mimbar dan berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya.” [HR. Jama’ah]

Dengan demikian, ketika hendak berziarah, pastikan niatnya adalah untuk mendoakan ahli kubur. Selain itu, mengunjungi makam juga bisa menjadi pengingat bagi yang masih hidup untuk mengingat akhirat.

Tidak dianjurkan meminta-minta kepada ahli kubur, seperti meminta dilapangkan rezeki, diberi jodoh, atau lainnya. Di samping itu, jangan sampai pula menjadi wasilah kepada Allah SWT.

Ucap Salam kepada Ahli Kubur

Disarankan juga bagi pengunjung makam untuk mengucapkan salam kepada seluruh ahli kubur di makam tersebut, bukan hanya makam anggota keluarga yang hendak dikunjungi.

Terdapat sebuah hadits yang menunjukkan betapa Nabi Muhammad SAW sangat mengamalkan perbuatan ini. Berikut adalah arti dari hadist tersebut:

“Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata; ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tiap malam gilirannya, pergi ke Baqi’ pada akhir malam, dengan ucapannya: Assalamu’alaikum dara qaumin mukminin wa atakum ma tu‘aduna ghadan muajjalun, wa inna insya Allahu bikum lahiqun. Allahummaghfir li ahli Baqi’il Gharqad’ (Semoga keselamatan bagi kamu sekalian wahai negeri kaum yang beriman, dan akan datang apa yang dijanjikan kepada kamu sekalian dengan segera. Dan sesungguhnya kami, dengan izin Allah akan menyusul kamu sekalian. Yaa Allah ampunilah penghuni Baqi’ al-Gharqad (nama kuburan)”. [HR. Muslim]

Lepas Alas Kaki

Dianjurkan juga untuk melepas alas kaki ketika memasuki area pekuburan. Hal ini disarankan untuk menghormati para ahli kubur dan menghargai kebersihan di area makam.

Ada hadits Nabi Muhammad SAW mengenai hal ini sebagai berikut:

Diriwayatkan dari Basyir bin al-Khasasiyyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seseorang yang berjalan di antara kuburan dengan memakai kedua sandalnya, kemudian beliau bersabda; “Wahai pemakai dua sandal, lepaslah sandalmu”.” [HR. al-Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasai dan Ibnu Majah]

Menghadap Kiblat

Di samping tatacara di atas, terdapat sejumlah etika yang harus dilakukan oleh peziarah ketika hendak mengunjungi makam. Salah satunya adalah menghadap kiblat ketika berada di pekuburan.

Ada hadist Nabi Muhammad SAW mengenai hal ini, yang arinya: “Menilik hadis Bara’ bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk menghadap qiblat ketika pergi berziarah kubur” [HR. Abu Dawud]

Jangan Duduki Kuburan

Selain itu, tidak diperkenankan juga untuk menduduki kuburan seseorang. Satu haditsNabi Muhammad SAW menyebut sebagai berikut:

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Sungguh seseorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya hingga tembus ke kulitnya, itu lebih baik baginya dari pada duduk di atas kuburan.” [HR. Muslim]

Mendoakan Para Ahli Kubur

Yang terakhir dan yang paling inti tentu saja mendoaakn para ahli kubur. Tidak hanya kuburan seseorang dari anggota keluarga yang sudah wafat, tetapi juga seluruh ahli kubur di pemakaman itu.

Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai hal ini adalah sebagai berikut: “Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada suatu malam ke Baqi’, beliau lama berdoa, memohon ampun bagi mereka tiga kali, dengan mengangkat kedua tangannya.” [HR. Muslim]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *